Di dunia periklanan, tahun 2017 dilihat sebagai tahun transisi bagi para publisher dan platform. Pergeseran media cetak ke digital yang hampir selesai juga berdampak langsung pada anggaran yang dialokasikan ke media tradisional yang diprediksikan mengalami penurunan besar tahun ini.
Iklan televisi juga mempercepat peralihannya ke format digital. Hal ini menguntungkan platform video premium seperti Hulu dan media sosial seperti Facebook, YouTube dan Snapchat. “Seiring perkembangan teknologi, para pemasar harus memperhatikan perjalanan konsumen mereka dengan seksama untuk memastikan bahwa perjalanan iklannya relevan dan efisien,” jelas Sea Yen Ong, Vice President of Sales for Spotify Asia dalam siaran persnya.
Sea Yen Ong memaparkan empat tren digital advertising tahun 2018:
1. Memahami konsumen Anda dengan menawarkan iklan yang memberikan nilai tambah.
Iklan digital masih belum digunakan sesuai dengan potensinya, malah seringkali mengganggu konten favorit konsumen, sehingga tidak menambahkan nilai tambah akan pengalaman konsumen. Saat ini, dua perusahaan digital advertising terbaik adalah Facebook dan Google, bukan hanya karena iklan mereka yang meningkatkan pengalaman konsumen, namun juga karena nilai tersebut mengarah pada hasil bisnis yang positif bagi parapemasar. Para pemasar melakukan ini dengan menangkap dan memprediksi niat lebih baik daripada konsumen. Gunakan dengan maksimal platform kaya data yang semakin baik dalam menafsirkan momen, konteks dan sinyal minat, demikian juga kemampuan mereka untuk mendorong nilai konsumen sejati.
2. Membuka jalan bagi lebih banyak native advertising dan konten bersponsor
Menurut Business Insider, native advertising akan mendorong 74% dari seluruh pendapatan iklan pada tahun 2021. Native advertising dipandang bermanfaat karena skalabilitas dan kualitas iklannya. Bila penempatan iklan sesuai dengan bentuk atau fungsi platform,semakin banyak paparan dan keterlibatan yang akan didapat iklan ini.Berdasarkan berbagai sumber dan penelitian, banyak native ads dilihat dalam jumlah waktu yang sama dengan konten editorial. Hal sangat penting bagi merek, karena pengguna saat ini tinggal di masa yang sangat dipengaruhi oleh konten. Selain tidak mengganggu pengalaman konsumen,native ads memberikan konten yang melengkapi keseluruhan pengalaman pengguna. Menurut laporan BI Intelligence native-display ads, termasuk social native dan native ads di situs web publishers, akan menghasilkan sebagian besar pendapatan native ad dari 2016-2021.Konten bersponsor akan menjadi format asli yang tumbuh paling cepat selama lima tahun ke depan.
3. Personalisasi harus dapat melampaui target
Marc Pritchard dari P&G telah berbicara panjang lebar tentang masalah yang telah diidentifikasi para pemasar tentang penempatan iklan secara terprogram. Mengetahui kapan dan di mana tempat penyajian iklan sama pentingnya dengan siapa dan apa yang harus dilayani. Misalnya, jangan meminta pengguna untuk mengklik iklan jika mereka mengemudi di mobilvatau menargetkan ‘penggemar kebugaran’ untuk mengisi formulir saat berada di tengah latihan yang intens. Memahami konteks konsumen dan suasana hatinya sangat penting. Menurut IHS, jumlah perangkat yang terhubung akan tumbuh menjadi 30,7 miliar pada 2020.
4. Konsumsi audio digital mencapai titik kritisnya
Seiring semakin banyak orang mengkonsumsi media di seluruh perangkat, lanskap pemasaran perlahan beralih ke pemasaran berbasis masyarakat.Menurut Nielsen, 79% konsumsi audio terjadi saat orang-orang tidak dapat mengakses media visual saat beraktivitas, baik itu saat berlari di treadmill setelah bekerja, atau saat melantunkan lagu rock favorit Anda di kamar mandi. Prioritas saat ini adalah tentang memiliki akses terhadap konten, daripada memiliki konten. Misalnya, pengguna Spotify menghabiskan waktu 148 menit sehari untuk mendengarkan musik melalui Spotify.Para pemasar yang cerdas pasti akan merangkul pergeseran konsumen dengan cepat dan iklan audio akan menyesuaikan dengan pengalaman asli dibandingkan adaptasi radio.